Asmaul Husna...( Nama-nama Indah Allah.Swt.)

Zikir Asmaul Husna

Setelah kita mengetahui siapa diri kita sebenarnya dan mengetahui belenggu-belenggu yang dapat menghitamkan hati kita maka kini saya coba jelaskan bagaimana cara/ aplikasi untuk membersihkan hati kita agar kita bisa kembali ke fitrah.

Anda tentu masih ingat dengan materi yang pernah saya sampaikan sebelumnya "Suara Hati Manusia = Suara Hati Tuhan" atau lebih mudah disebut dengan "Anggukan Universal". Semua orang mengangguk apabila melihat, mendengar ataupun ketika merasakan kebenaran hakiki. Berdasarkan teori anggukan universal juga teori-teori yang membahas tentang Kecerdasan Spritual serta menelaah surat AS Sajadah ayat 9 dan Al Hasyr ayat 22- 24, maka dapatlah kiranya ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Suara hati manusia pada dasarnya bersifat universal, dengan catatan manusia tersebut telah mencapai titik zero (kosong) dan terbebas dari paradigma dan belenggu.

2. Apabila mencermati Surat As Sajadah ayat 9 dimana Allah telah meniupkan ruh ciptaan-Nya yang bersifat mulia kepada manusia, maka sebenarnya Allah telah meniupkan pula keinginan-Nya kedalam hati manusia. Ini terbuktikan oleh teori anggukan universal yang juga didasari oleh Surat Al`raf ayat 172, yaitu : Ketika jiwa manusia mengakui dan mengangguk kepada Allah bahwa Allah-lah Tuhannya. Anggukan yang membenarkan suara hati itu masih terus berjalan dan masih bisa dirasakan hingga saat ini, kecuali jika hati dalam keadaan tertutup.

3. Suara hati manusia adalah kunci spritual, karena ia adalah pancaran sifat-sifat Ilahi (surat Al Hasyr ayat 22-24). Contoh : ingin diperlakukan adil, keinginan hidup sejahtera, keinginan untuk mengasihi dan dikasihi, semuanya adalah sifat-sifat Allah. Bandingkan dengan literatur-literatur Barat yang menjelaskan tentang kecerdasan emosi, namun tak mampu mengindentifikasikan darimana sumber mata air seluruh sifat idaman tersebut.

Saya ingin berbagi sedikit pengalaman dalam hidup saya. Dulu saya juga sangat susah dalam menerima ilmu-ilmu agama dan hidayah dari Allah, setiap saya membaca tulisan-tulisan tentang agama atau ketika saya mendengar lantunan Ayat Suci Al Quran hati saya tidak merasakan apa-apa, kosong dan biasa saja yang saya rasakan, hal itu terjadi karena hati saya telah terkotori oleh paradigma dan belenggu-belenggu sehingga ilmu Allah sulit untuk masuk kedalam hati saya.

Berikut cara untuk membersihkan hati kita dari belenggu-belenggu yang menghitamkan hati :

1. Ambillah wudhu, bersihkan semua tubuh kita dari dosa-dosa yang telah kita perbuat.

2. Lakukan Sholat Tobat dan akui semua kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan selama ini, minta ampun pada Allah, biarkan air matamu mengalir karena sesungguhnya air mata itu dapat memadamkan api neraka jahannam. (Al Hadist)

3. Mintalah kepada Allah untuk dibukakan hati dan pikiran kita agar hidayah Allah bisa masuk kedalam hati kita.

4. Ucapkan Istigfar berulang kali
Ucapkan dari hatimu yang paling dalam, jangan hanya dibibir saja, tapi resapi setiap ucapan itu. Coba tarik nafas dalam-dalam kemudian lepaskan, ulangi hingga anda merasa nyaman.

5. Kemudian mulailah Berzikir, menyebut nama-nama Suci Allah

Zikir tidak tergantung dari berapa banyak jumlah anda melakukannya, tapi keikhlasan hati anda dalam mengucapkannya yang penting. Resapi setiap lafaz zikir yang anda ucapkan, biarkan nama-nama Allah itu mengalir dalam aliran darahmu, cobalah temukan getarannya disana. Telaahlah kembali Surat Al A`raf ayat 172. Sebuah makna yang teramat dalam akan jelas memancar daripadanya bahwa : Ketika jiwa manusia mengangguk mengakui Allah sebagai Tuhannya, maka saat itulah sifat-sifat Tuhan Yang Suci dan Mulia, akan memancar dalam GOD SPOT nya.

Dibawah ini akan saya berikan 99 Sifat Allah SWT yang terdapat dalam Al Quran (sumber dari segala suara hati manusia). Sifat-sifat yang sering tiba-tiba muncul dan dirasakan, bisa berupa larangan, peringatan atau sebaliknya. Sebuah keinginan bahkan bimbingan. Seringkali dapat berupa penyesalan apabila dorongan itu terlewatkan. Sempatkan bagi hati anda untuk bersitirahat sejenak berkomunikasi dengan Allah.

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, yang mengajarkan dengan perantaraan kalam, dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Al Alaq 1-5)
by Iwa Kartiwa

Kumpulan Doa.....


•♥• RintiHan Taubat •♥•

Ya Allah
Maafkanlah segala kekuranganku.
Engkau Maha tidak memerlukan dari menyiksaku.
Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku tidak merugikan-Mu.
Begitu pula semua ketaatanku tidak menguntungkan-Mu”

Yaa Allah...
Pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan Taat!
Ya Allah,
Walaupun aku begitu jauh
dari hamba-hamba Mulia Pilihan-Mu,
Hamba Mohon…
Kokohkanlah kakiku untuk melangkah dijalan-Mu…
Kokohkan Jiwa dan hati-ku untuk menggapai Ridha-Mu,
Kokohkan Iman-ku sampai akhir nanti…

YA ALLAH Yang Maha Mulia,
Muliakanlah kami dengan ketakwaan…

Ya Rabb…
Aku bersimpuh dihadapan-Mu
Aku memohon dengan kemulian-Mu atas kehinaanku
agar engkau mengasihiku

Aku memohon dengan kekuatan-Mu atas kelemahanku
Ketidakbutuhan-Mu atas ku dan Kebutuhanku atas-Mu
Inilah wajah yang pembohong dan pendosa dihadapan zat-Mu
Hamba-MU selainku banyak,
sedang aku tidak memiliki Tuhan selain-Mu
Tak ada tempat kembali
Tak ada yang bisa menyelamatkanku
Selain penyelamatan dari-Mu

Aku memohon dengan permohonan orang miskin
Aku berzikir kepada-Mu
dengan zikir orang yang rendah hati dan Hina
Aku memohon kepada-Mu
dengan permohonan orang yang takut dan sakit
Sebuah permintaan dari orang yang dirinya merendahkan diri pada-Mu

Saat ini aku mengadu pada-Mu
Merintih di haribaan-Mu
Untuk hatiku yang kelam…
Untuk Jiwaku yang sakit…
Untuk dosa-dosaku...
dimasa lalu, sekarang dan yang akan datang

Ya Rabb…
Ampuni dosa-dosaku
Bersihkan hati ini….
Sucikan jiwa ini…
Tentramkan batin ini…
Singkapkan tabir antara Engkau dan Aku ..

Ya Allah…
Aku takut….
Aku Gamang …
tentang masa depanku…
Aku tidak kuat azab-Mu
Bila kelak hari perhitungan itu datang
Saat Engkau menegakkan keadilan-Mu
Bagaimana aku menghadap-Mu ?
Bahu ini tidak akan sanggup memikul dosa-dosa
Akibat kezalimanku

Yaa Rabb…
Andai waktu masih ada
Di sisa usia ini ….
Aku bertobat pada-Mu
Agar ringan kaki melangkah Menghadap-Mu
Aku ingin Engkau tersenyum Menyambutku…
Merangkulku dengan kasih-Mu …
Membelaiku dengan Cinta-Mu
Merindukanku seperti saat ini aku merindukan-Mu
Senyuman dari Sang Maha Pengasih…

Ya Rabb Hamba kembali….
Hamba kembali ke jalan-Mu

Ya Allah… YA Tuhanku,
Sungguh dosa-dosaku hari ini
dan hari yang telah lalu berlimpah.
Hamba tidak kuasa menghitung dan menjumlahkannya
Hamba tidaklah kuat untuk menerima azab neraka
Juga tidak mampu bersabar dan tidak pula tabah atasnya.
Maka lihatlah wahai TUHANKU pada kelemahan hamba dan kehinaan hamba
Jangan biarkan hamba merasakan panasnya neraka pada esok hari (kiamat)“

Ya Tuhanku ,
Tak layak bagiku menghuni surga Firdaus-Mu,
namun aku tak kuat bila menempati neraka Jahim-Mu.
Maafkanlah semua kesalahanku
dan ampunilah semua dosaku
Karena hanya Engkaulah
yang mengampuni dosa-dosa yang besar dan yang kecil.

Ya Allah
Seandainya ini adalah hari terakhir hidup-ku
maka terimalah taubat-ku ini karena begitu banyak dosa yang telah kulakukan


رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. Aamiin..."
Diposkan oleh Wahyudin,S.TP


Cahaya Allah.....Cahaya Al Qur'an..

Ya..Nuur..yang memberikan cahaya kehidupan..,Ya..Allah Engkaulah pemilik dan sumber Cahaya..,berikanlah cahaya pada Rohku ini..,Cahayahilah jiwa dan Ragaku ini.., cahayahilah mata ini..sehingga dapat melihat ciptaanMu yang penuh Agung dengan terang benderang.., Ya Nuur...Ya..Allah..., Cahayahilah telingaku ini, sehingga dapat mendengar ayat-ayatMu yang Mulia..dengan jelas..,Ya..Nuur, Ya..Allah, Cahayahilah Muludku ini..,sehingga dari muludku ini keluar kata-kata yang baik dan penuh hikmah...,Ya Nuur, Ya..Allah..,Cahayahilah tanganku ini sehingga tangan ini hanya digunakan untuk mengerjakan yang baik dan Kau Ridhoi...,Ya..Nuur..Ya..Allah..Cahayahilah kakiku ini sehingga hanya melangkah ke tempat yang Kau Ridhoi...,Ya..Nuur,Ya..Allah..Cahayahilah HATIKU ini, sehingga dapat melihat dengan mata bathin akan Keagungan, dan kasih SayangMu kepadaku..Aamiin...Ya..Allah..Ya..Robbi...bimbinglah diri ini di jalanmu yang lurus dan menuju KeagunganMu, Ya..Allah...Aku sangat membutuhkan Cahaya MU....

Ya..Nuur..,Ya..Nuur...,Ya..Nuur..,Ya..Nuur..,Ya..Nuur..,Ya...Nuur...,Allah...Allah..

Ya..Nuur...,Ya..Nuur...,Ya..Nuur....,Ya..Nuur..,Ya..Nuur..,Ya...Nuur...,Allah...Allah..

Ya Allah,
Engkaulah Cahayaku...Ya..Allah Ya Robb.., Jemputlah HambaMu dalam keadaan tenang dengan hati yang puas dan Engkau Ridhoi dan Husnul Khotimah. Aamiin..,(hambaMu,Yudi.)


Sebuah Hikayat.......

CAHAYA AL QUR'AN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Ada sebuah desa yang padat, gelap dan penduduknya kurang makmur. Desa ini hanya menggunakan lilin sebagai penerangannya oleh karenanya desa ini redup/gelap. Desa ini disebut "Desa KELAHIRAN". Telah tersebar di desa ini sebuah berita dari orang lain bahwa konon katanya jika kita menyusuri sebuah jalan dan goa yang berliku di arah utara, kita akan sampai pada suatu desa yang terang benderang dan sangat makmur, dimana semua penduduknya bahagia dan sentosa. Desa itu dinamakan "Desa KEBAHAGIAAN". Semua pemuda di "Desa KELAHIRAN" yang cukup umur (Baligh) akan pergi meninggalkan desanya dan melakukan perjalanan jauh bertahun-tahun untuk sampai ke "Desa KEBAHAGIAAN". Diantara mereka yang pergi dari "Desa KELAHIRAN" ada yang bisa sampai ke "Desa KEBAHAGIAAN", namun kebanyakan diantara mereka tidak bisa menemukannya dan singgah ke beberapa "Desa kecil" lain. Ada yang hanya singgah dan kemudian melanjutkan perjalanannya dan ada juga yang memutuskan untuk berhenti mencari "Desa KEBAHAGIAAN", dan tinggal menetap ke "Desa kecil" lain yang sedikit lebih baik dari "Desa KELAHIRAN". Begitu berliku, bercabang, menanjak dan gelap jalan menuju "Desa KEBAHAGIAAN" sehingga banyak orang yang tidak bisa menemukannya. Orang-orang yang telah sampai di "Desa KEBAHAGIAAN" akan tinggal disana dan menikmati kebahagian yang tiada henti. Beberapa diantara orang orang ini ada yang ingin mengajak sanak saudaranya / familinya yang ada di "Desa KELAHIRAN" dan ingin sekali memberikan petunjuk jalan menuju "Desa KEBAHAGIAAN". Lalu mereka meninggalkan "Desa KEBAHAGIAAN" dan pergi ke "Desa KELAHIRAN" untuk menyampaikan petunjuk bagi orang orang yang sedang dalam perjalanan ke "Desa KEBAHAGIAAN" dan yang bagi orang yang sedang tersesat. Orang inilah yang menyebarkan berita tentang kebenaran "Desa KEBAHAGIAAN" dan menyampaikan petunjuk bagi orang 2 yang ingin menuju ke "Desa KEBAHAGIAAN".


Kajian

1. "Desa KELAHIRAN" adalah suatu tempat dimana manusia dilahirkan dan dibesarkan sampai dewasa / baligh. Merupakan tempat awal manusia.

2. "Desa KEBAHAGIAAN" adalah suatu tempat dimana manusia telah sampai pada ridho Allah SWT dan dekat dengan Allah, sehingga Allah yang Maha Kaya memenuhi segala hajat dan kebutuhannya dan menjadikannya makmur, tenang, tentram dan damai. Merupakan tujuan manusia di Dunia.

3. Untuk menuju ke "Desa KEBAHAGIAAN" harus melalui jalan yang gelap, terjal, dan berliku

4. Supaya tidak tersesat di jalan, perlu adanya cahaya dan informasi arah/jalan menuju "Desa KEBAHAGIAAN".

5. Cahaya yang dimaksud disini adalah cahaya Al-Qur'an. Semakin banyak manusia memahami dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupannya sehari2, maka semakin terang juga cahaya yang menerangi jalan untuk menuju ke "Desa KEBAHAGIAAN".

6. "Desa kecil" adalah suatu tempat dimana manusia berhenti belajar dan mengamalkan Alqur'an (Baik sementara/singgah maupun selamanya/tinggal). Manusia yang tinggal di "Desa kecil" tidak akan pernah sampai ke "Desa KEBAHAGIAAN" karena dia sudah tidak berjalan mencari "Desa KEBAHAGIAAN".

7. Orang yang telah sampai ke "Desa KEBAHAGIAAN" adalah para Ulama yang hatinya bersih dan telah sampai pada ridho Allah. Mereka ingin menyampaikan petunjuk Allah pada orang 2 yang sedang dalam perjalanan maupun yang tersesat menuju "Desa KEBAHAGIAAN".


SYAFAAT RASULULLAH SAW YANG AGUNG

Dalam rentang waktu yang lama sekali, mereka berdiri menanti di padang mahsyar. Padahal matahari sangat dekat jaraknya dengan mereka. Mereka dibanjiri keringatnya sendiri sesuai dengan amalannya. Mereka merasakan panas yang dahsyat, kesempitan hidup dan kelelahan yang luar biasa akibat lamanya mereka menunggu hasil, yakni selama 50 tahun. [1] Ketika hal ini terjadi, sebagian mereka-dengan hidayah Allah l-membicarakan tentang sesuatu yang akan melepaskan mereka dari tempat mereka menunggu hasil yang sangat lama waktunya dan sangat memberatkan mereka situasinya. ( Syarh Lum'atul I'tiqad , Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hal. 202)
Allah l berfirman:
"Tidak ada yang mereka nanti-nantikan melainkan datangnya Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan, dan diputuskanlah perkaranya. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan." (Al-Baqarah: 210)

Kisah terjadinya syafaat Rasulullah n
Dari Abu Hurairah z, dia berkata:
Disajikan untuk Rasulullah n masakan daging, lalu dipilihkan untuk beliau daging paha bagian depan, yang merupakan kesukaan beliau. Beliaupun menggigitnya lalu bersabda:
"Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat. Tahukah kalian, mengapa? Allah akan mengumpulkan seluruh umat manusia dari satu hingga yang terakhir di suatu tempat, di mana seorang penyeru akan mampu memperdengarkan (seruan) kepada mereka semuanya. Pandangan mata akan mampu menembus mereka semuanya, sedangkan matahari dekat sekali. Maka kesedihan dan kesusahan meliputi mereka, sampai mereka tidak mampu menanggung dan merasakannya.
Maka orang-orang berkata: "Tidakkah kalian saksikan apa yang menimpa kalian? Tidakkah kalian tahu siapa yang mampu memberikan syafaat kepada kalian di hadapan Rabba kalian?" Sebagian mereka lalu berkata kepada sebagian yang lain: "Kalian harus datang ke Adam q." Namun Adam q mengajukan alasan.
Kemudian mereka menemui Nuh q, namun dia juga mengajukan alasan. Kemudian mereka menemui Ibrahim q, namun dia mengajukan alasan pula. Kemudian mereka menemui Musa q, ternyata dia juga mengajukan alasan. Kemudian mereka menemukan Yesus q, namun dia juga mengajukan alasannya.
Akhirnya mereka menemukan Nabi Muhammad n dan mengatakan: "Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah mengampuni dosamu yang telah lalu maupun yang akan datang. Maka berikanlah syafaat kepada kami di hadapan Rabbmu. Tidakkah kamu lihat kondisi kami?"
Maka akupun berangkat sampai di bawah Arsy, lalu aku tersungkur sujud kepada Rabbku k. Kemudian Allah l membukakan untukku pujian-pujian dan sanjungan yang baik untuk-Nya, yang bleum Dia bukakan kepada seorangpun sebelumku. Kemudian dikatakan (kepadaku): "Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, dan mintalah, niscaya kamu akan diberi. Berilah syafaat niscara akan diterima (syafaatmu)." Maka akupun mengangkat kepalaku kemudian aku katakan: "umatku wahai Rabbku, umatku wahai Rabbku."
Kemudian datanglah Allah l untuk menentukan keputusan hukum di antara hamba-Nya. Maknanya, Allah l benar-benar datang dengan cara yang Dia kehendaki, sebagaimana firman-Nya:
"Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi digoncangkan berturut-turut, dan datanglah Rabbmu, sedang malaikat berbaris-baris." (Al-Fajr: 21-22)
Inilah syafaat agung yang khusus untuk Rasulullah n. ( Syarh Lum'atul I'tiqad , Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hal. 203)
Allah l berfirman kepada Rasul-Nya, Muhammad n:
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al-Isra ': 79)
Oleh karena itulah, Rasulullah n bersabda:
من قال حين يسمع النداء: اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته; حلت له شفاعتي يوم القيامة
"Barangsiapa yang berdoa setelah mendengar adzan: 'Ya Allah, Rabb yang memiliki panggilan yang sempurna dan shalat yang akan ditegakkan ini, karuniakanlah kepada Muhammad al-wasilah dan keutamaan, serta bangkitkanlah baginya kedudukan yang terpuji yang Engkau telah janjikan untuknya,' niscaya dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat (dengan izin-Nya). " ( HR. Al-Bukhari no. 579, Kitabul Adzan, Bab Ad-Du'a 'inda an-nida' , dari Jabir bin Abdillah z)


[1] Ia hafizhahullah mengisyaratkan ke salah satu penafsiran friman Allah l
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada-Nya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al-Ma'arij: 4)
Lihat Tafsir Ibnu Katsir (4 / 357).